Panel surya rusak dan di daur ulang
Energi surya adalah energi terbarukan yang paling bersih dan berlimpah serta hemat biaya dibandingkan listrik. Secara global telah terjadi pertumbuhan eksponensial dalam instalasi listrik tenaga surya, mencapai sekitar 227 GWe. Jerman telah memimpin instalasi kapasitas PV selama dekade terakhir dan terus menjadi pemimpin diikuti oleh Cina, Jepang, Italia, dan Amerika Serikat. Sebagian besar negara berkembang memilih portofolio energi yang tidak terlalu rentan terhadap kenaikan harga. Kenya adalah pemimpin dunia dalam jumlah sistem tenaga surya terpasang per kapita. Lebih dari 30.000 panel solar kecil, masing-masing menghasilkan 12 hingga 30 watt, dijual di Kenya setiap tahun. Banyak institusi dan kabupaten di daerah marjinal sekarang banyak berinvestasi dalam teknologi tenaga surya untuk penerangan. Dengan demikian, mengubah industri menjadi peluang besar dari sistem rumah surya PayGo ke solusi jaringan mini.
| Panel surya rusak dan di daur ulang |
Menghasilkan listrik melalui fotovoltaik adalah pendorong konektivitas daya dan memang lebih murah dan lebih ramah lingkungan daripada membakar bahan bakar fosil, sama seperti panel fotovoltaik gadget elektronik lainnya yang juga memiliki masa hidup yang pendek. Sebagian besar gadget memiliki masa hidup 30 tahun dan dapat diganti sebelum itu bila rusak.
Penelitian panel surya berfokus pada bagaimana meningkatkan efisiensi kapasitas produksi dan bukan pembongkaran dan daur ulang panel akhir masa pakai (EOL). Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) pada tahun 2016 memperkirakan ada sekitar 250.000 metrik ton limbah panel surya di dunia pada akhir tahun tersebut. IRENA memproyeksikan jumlah ini bisa mencapai 78 juta metrik ton pada tahun 2050.
Jenis teknologi energi surya
Dua jenis utama teknologi energi surya adalah kolektor fotovoltaik dan termal. Kolektor fotovoltaik mengubah radiasi matahari langsung menjadi listrik, tanpa menggunakan mesin panas. Panel tersebut mengandung aluminium, kaca, perak dan bahan elastis yang disebut etilen-vinil asetat.
Masalahnya adalah mereka juga bisa mengandung bahan yang lebih berbahaya dan terkadang menyebabkan kanker seperti timbal, kromium, dan kadmium. Panel fungsional ditutup dengan kaca dan sangat aman. Namun ketika kaca pecah atau panelnya rusak, zat tersebut bisa bocor sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Panel surya dapat didaur ulang meskipun membutuhkan pendaur ulang khusus yang dapat mengekstrak elemen silikon, perak, dan tembaga. Tetapi di negara-negara di mana sebagian besar limbah itu akan berakhir, tidak ada program daur ulang yang tersebar luas. Begitu daur ulang akan sepenuhnya diterima, biaya produksi akan turun sehingga biaya pemasangan awal menjadi terjangkau.